Kista Dermoid - Penyebab Gejala dan Cara Mengobatinya

Apa itu kista demoid? Mungkin Anda cukup penasaran dengan jenis kista ini karena masih digolongkan sebagai tumor jinak. Kista dermoid merupakan tumor jinak yang berbentuk kantong dan berisi berbagai struktur jaringan kulit. Jaringan kulit yang biasanya ada dalam kantong kista dermoid adalah folikel rambut, kelenjar keringat dan jaringan saraf. Kista ini akan muncul saat lahir dan bisa ditemukan di bawah permukaan kulit atau di atas permukaan kulit. Tumbuh secara perlahan, kista ini akan muncul dalam bentuk benjolan keras berukuran 0, 5 cm hingga 6 cm. Kista dermoid kebanyakan akan muncul pada bagian leher, kulit kepala dan wajah. Pada keadaan tertentu kista ini bisa muncul pada bagian otak, tulang belakang dan indung telur. Namun kemungkinan untuk muncul pada bagian tersebut sangat kecil dan jarang terjadi.
 
kista dermoid 

Gejala dan Penyebab Kista Dermoid

Penyebab kista dermoid tentunya dikarenakan karena jaringan kulit berupa kelenjar keringat, folikel rambut, rambut, saraf dan gigi yang seharusnya tumbuh atau berada pada lapisan kulit luar ternyata tumbuh di dalam kulit dan membentuk kantong. Semua aktivitas kulit akan dikerjakan dan terjadi di dalam kantong tersebut sehingga kista yang berbentuk kantong tersebut akan terus membesar seiring bertambahnya waktu. Penyakit ini cenderung sulit dihindari karena termasuk ke dalam penyakit bawaan. Kista dermoid akan muncul karena adanya gangguan atau kelainan dalam proses pembentukan organ jaringan saat masih berada di dalam kandungan atau pada saat masih bayi. Pada keadaan tertentu kista dermoid akan muncul pada kedua ovarium. Ibu hamil yang memiliki kista dermoid harus ekstra berhati-hati karena jika kista ini terus membesar dan meletus akan memberikan rasa sakit yang tidak tertahankan. 

Gejala kista dermoid biasanya akan baru dirasakan saat kista mulai membesar. Seperti telah dijelaskan di atas kista dermoid merupakan penyakit bawaan lahir. Oleh karena itu dari pertama kali kista muncul tidak akan menimbulkan gejala apapun. Orang yang memiliki kista dermoid akan terlihat seperti biasa saja. Saat kista sudah mulai membesar barulah akan ada efek peradangan yang dirasakan seperti misalnya rasa nyeri atau ngilu pada bagian yang terdapat kantong kista tersebut. Hal ini disebabkan kista yang membesar akan menekan organ lainnya. Pada wanita yang memiliki kista jenis ini biasanya akan merasakan rasa nyeri pada bagian perut. Rasa nyeri tersebut bisa diakibatkan karena kista tersebut sendiri atau karena folikel merah yang keluar saat menstruasi.

Baca juga :  Kista Endometriosis Bisa Hamil kah bagi Penderitanya?

Pengobatan

Pengobatan jenis kista ini dilakukan dengan cara mengangkat kista tersebut melalui tindakan operasi. Terkadang beberapa orang meremehkan pengobatannya dan mencoba untuk melakukan pengangkatan sendiri untuk kista yang tumbuh pada bagian leher, kulit kepala atau wajah. Hal ini sangat tidak dianjurkan sekali karena tentunya dapat menyebabkan infeksi. Meskipun tergolong ke dalam tumor jinak proses pengangkatannya harus dilakukan secara medis dengan bantuan dokter. Sebelum melakukan operasi, dokter akan melakukan pemeriksaan secara teliti pada bagian kista terlebih dahulu.

Hal ini dilakukan karena mengingat cukup tingginya kandungan lemak pada kista dermoid sehingga dikhawatirkan lemak akan menyebar ke bagian organ lainnya saat proses pengangkatan berlangsung. Hal tersebut akan semakin diperparah jika lemak tersebut sudah terinfeksi bakteri.

Ketika proses pengangkatan berlangsung area sekitar kista akan dibersihkan dan diberi suntikan anestesi lokal. Pada kista yang tumbuh di bagian ovarium upaya pembedahan akan dilakukan secara konvensional sebagai cara mengobati kista dermoid.